Membuat Cloud Computing di Linux Debian Lenny

1 comments
eyeOS adalah sebuah sistem operasi desktop open source yang berbasis web.

Dimana Anda dapat mengakses sistem operasi tersebut melalui jaringan seperti LAN atau Internet dari web browser seperti Firefox, Chrome dan lain sebagainya.

Meskipun orientasi penyebarannya melaui web, dalam banyak hal, eyeOS merupakan sistem operasi desktop yang memiliki fitur yang cukup lengkap.

Berbagai aplikasi seperti kalender, RSS Reader, email client, word processor, spreadsheet, manajer kontak sudah menjadi aplikasi default yang terpasang dalam sistemnya.

Ini adalah sistem dengan konsep cloud computing yang bertujuan untuk memungkinkan kolaborasi dan komunikasi di antara pengguna, atau bisa juga sebagai perlindungan pribadi Anda ketika Anda terjebak menggunakan komputer
orang lain.

Konfigurasi DNS agar eyeOS bisa diakses oleh komputer client :

  • Buka terminal (Applications -> Accessories -> Terminal)
  • Masuk ke direktori /etc/bind/ dengan syntax #cd /etc/bind/ lalu edit file named.conf, #mcedit named.conf
  • Scroll ke halaman paling bawah lalu edit menjadi seperti berikut
  • Copy file db.local ke forward dengan perintah #cp db.local forward dan edit file forward, #mcedit forward
  • Lalu edit menjadi seperti berikut
  • Setelah selesai mengedit copy file forward ke reverse, #cp forward reverse lalu edit file reverse, #mcedit reverse
  • Lalu edit file reverse menjadi seperi berikut
  • Setelah selesai jangan lupa save (F2) dan untuk keluar dari editor mc tekan F10, lalu keluar dari direktori /etc/bind/ dengan perintah #su - dan restart service bind9 dengan perintah #/etc/init.d/bind9 restart dan lakukan pengujian dengan perintah #dig www.purnama.com
  • Jika muncul tampilan seperti ini maka anda telah berhasil melakukan konfigurasi DNS
  • Download eyeOS klik disini, lalu simpan eyeOS di direktori /home/nama_user_anda/, copy file eyeOS ke direktori /var/www/ dengan perintah #cp /home/nama_user_anda/eyeOS_1.8.5.0-3.zip /var/www/, masuk ke direktori /var/www/, #cd /var/www/ dan ekstrak file eyeOS #unzip eyeOS_1.8.5.0-3.zip

  • Untuk melihat hasil ekstrak file eyeOS ketik #ls, lalu edit virtualhost agar eyeOS bisa tampil di web browser #mcedit /etc/apache2/sites-available/default
  • Lalu edit menjadi seperti berikut
  • Lalu keluar dari direktori /var/www/ , #su -, rubah hak akses eyeOS chmod -R 777 /var/www/eyeOS, #chown -R 777 /var/www/eyeOS, lalu restart service apache2, #/etc/init.d/apache2 restart

Instalasi Database MySQL : 
  • Ketik #apt-get install mysql-server phpmyadmin php5 untuk menginstall Database MySQL
  • Lalu isikan password untuk user root
  • Lalu isikan lagi passwordnya
  • Lalu pilih apache2 untuk web servernnya
  • Buka web browser anda lalu ketik http://domainanda/phpmyadmin, lalu login dengan user root
  • Lalu buat database dengan nama eyeOS
  • Lalu ketikan di address bar browser anda www.domainanda.com/eyeOS untuk melakukan instaltasi eyeOS
  • Jika instalasi berhasil maka anda akan diarahkan ke halaman login eyeOS
  • Dan berikut tampilan eyeOS


Uji coba di komputer client


  • Buka web browser lalu ketik pada address bar www.domainanda/eyeOS dan anda akan dihadapkan pada halaman login eyeOS, isikan data yang diperlukan

  • Berikut tampilan eyeOS di komputer client



Semoga Bermanfaat
Read More

Remote Access Di Debian Lenny

0 comments
Jaringan komputer adalah suatu kumpulan dua atau lebih komputer yang berhubungan satu sama lain.
Dengan adanya jaringan komputer kita kita bisa berbagi resource hardware maupun software yang ada.
Remote Access merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan.
Sehingga kita dapat mengkonfigurasi suatu system dimanapun kita berada asalkan komputer kita terhubung ke koneksi internet atau jaringan tersebut.

Secara umum Remote Access dibagi menjadi dua yaitu;
1. Mode Desktop / GUI (Graphical User Interface) contoh ; Remote Desktop dan Radmin
2. Mode Text contoh; Telnet dan SSH

Instalasi
  •  ketikan perintah #apt-get install openssh-server untuk menginstall aplikasi Remote Access

Konfigurasi
  • Setelah selesai menginstall aplikasi SSH Server sudah bisa digunakan melalui port 22, file sshd_config merupakan file konfigurasi utama SSH Server. dalam file tersebut kita bisa merupah settingan default yang ada . misalnya merubah port default dll.
Merubah Port Default
  • Masuk ke direktori /etc/ssh/ dengan perintah #cd /etc/ssh/ lalu edit file sshd_config dengan perintah #mcedit sshd_config
  • Rubah port defaultnya 22 menjadi 354
  • Jika sudah tekan F2 (save) dan F10 (exit) , lakukan pengujian dengan perintah #ssh root@localhost -p 354

Remote Access Via Windows
  • Dalam system operasi Windows tidak ada aplikasi SSH Client yang terinstall, untuk itu kita harus mendownload aplikasi SSH Client dulu di www.putty.nl, jika sudah di download lakukan konfigurasi seperti berikut
  • Setelah masuk ke debian kita sudah bisa menjalankan pekerjaan - pekerjaan server seperti biasa

Semoga Bermanfaat
Read More

Konfigurasi Web Server Dengan Virtual Ip Di Debian Lenny

3 comments
Virtual IP address (VIP or VIPA) is an IP address assigned to multiple domain names, servers or applications residing on a single server instead of connected to a specific server or network interface card (NIC) on a server.

Incoming data packets are sent to the VIP address which are routed to actual network interfaces.

A server IP address depends on the Media Access Control (MAC) address of the attached NIC, and only one logical IP address may be assigned per card.

However, VIP addressing enables hosting for several different applications and virtual appliances on a server with only one logical IP address.

VIP have several variations and implementation scenarios, including Common Address Redundancy Protocol (CARP) and Proxy Address Resolution Protocol (Proxy ARP).

Konfigurasi Web Server Dengan Virtual Ip Di Debian Lenny (www.purnama.com, www.purnamalabs.com, dan www.linux.or.id) :
  • Login dengan user "root" lalu edit file /etc/network/interfaces dengan perintah #mcedit /etc/network/interfaces
Gambar 1
  • Lalu tambahkan script yang telah dikotaki warna putih, Gambar 2, jika sudah tekan F2 (save) dan F10 (quit)
Gambar 2
  • Restart service networking dengan perintah #/etc/init.d/networking restart dan aktifkan ip virtual yang tadi dibuat dengan perintah #ifup eth0, ifup eth0:0, ifup eth0:1 lalu cek dengan perintah #ifconfig
Gambar 3
  • Dan jika muncul tampilan seperti ini berarti konfigurasi virtual ip telah berhasil
Gambar 4
  • Edit file resolv.conf dengan perintah #mcedit /etc/resolv.conf
Gambar 5
  • Edit file seperti  berikut
Gambar 6
  • Edit file hosts
Gambar 7
  • Dan rubah menjadi seperti gambar berikut, lihat Gambar 8
Gambar 8
  • Masuk ke direktori /etc/bind/ dengan perintah #cd /etc/bind/ , lalu edit file named.conf dengan perintah #mcedit named.conf
Gambar 9
  • Scroll ke halaman paling bawah dan tambahkan script yang telah dikotaki warna putih di atas kata include "etc/bind/named.conf.local"; lihat Gambar 10, dan save (F2) dan quit (F10)
Gambar 10
Konfigurasi 3 domain www.purnama.com, www.purnamalabs.com, www.linux.or.id
  • Copy file db.local ke purnama, #cp db.local purnama dan edit #mcedit purnama
Gambar 11
  • Edit menjadi seperti berikut, lihat Gambar 12
Gambar 12
Konfigurasi file purnama
  • Copy file purnama ke purnama.reverse, #cp purnama purnama.reverse dan edit file purnama.reverse, #mcedit purnama.reverse
Gambar 13
  • Edit menjadi seperti berikut, lihat Gambar 14
Gambar 14
Konfigurasi file purnama.reverse
  • Lalu copy file purnama ke purnamalabs, #cp purnama purnamalabs dan edit file purnamalabs dengan perintah #mcedit purnamalabs
Gambar 15
  • Rubah isi file menjadi seperti berikut, lihat Gambar 16
Gambar 16
  • Copy file purnamalabs ke purnamalabs.reverse, #cp purnamalabs purnalamabs.reverse dan edit  purnamalabs.reverse, #mcedit purnamalabs.reverse
Gambar 17
  • Lalu edit seperti gambar berikut, lihat Gambar 18
Gambar 18
  • Copy file purnamalabs ke linux dengan perintah #mcedit purnamalabs linux dan edit file linux, #mcedit linux
Gambar 19
  • Edit file menjadi seperti berikut, lihat Gambar 20
Gambar 20
  • Copy file linux ke linux.reverse, #cp linux linux.reverse dan edit file linux.reverse dengan perintah #mcedit linux.reverse
Gambar 21
  • Edit menjadi seperti gambar berikut, lihat Gambar 22
Gambar 22
  • Masuk ke direktori /var/www/ dengan perintah #cd /var/www/ dan selanjutnya buat direktori web untuk domain www.purnamalab dan www.linux.or.id, #mkdir purnamalabs , #mkdir linux, lalu edit file index.html yang berada di /var/www/ untuk merubah tampilan web www.purnama.com, #mcedit index.html
Gambar 23
Membuat direktori web untuk ke 3 domain
  • Edit index.html menjadi seperti berikut :D
Gambar 24
  • Selanjutnya edit file index.html yang berada di dalam direktori /var/www/purnamalabs/, #mcedit purnamalabs/index.html
Gambar 25
  • Rubah menjadi seperti ini :D
Gambar 26
  • Kemudia edit file index.html yang berada di direktori /var/www/linux/ dengan perintah #mcedit linux/index.html
Gambar 27
  • Edit menjadi seperti ini :D
Gambar 28
  • Ketik #su - untuk keluar dari direktori /var/www/ dan edit apache web server dengan perintah #mcedit /etc/apache2/sites-available/default
Gambar 29
  • Scroll ke halaman paling bawah dan tambahkan script yang telah dikotaki warna putih
Gambar 30
  • Setelah selesai restart service bind dan apache2 dengan perintah #/etc/init.d/bind9 restart dan #/etc/init.d/apache2 restart, selanjutnya lakukan pengujian domain pertama dengan perintah #dig www.purnama.com
Gambar 31
  • Jika muncul tampilan seperti berikut berarti konfigurasi domain pertama telah berhasil, perhatikan pada tulisan NOERROR
Gambar 32
Pengujian domain www.purnama.com
  • Lakukan pengujian lagi untuk domain yang kedua #dig www.purnamalabs.com
Gambar 33
Pengujian domain kedua www.purnamalabs.com
  • Lakukan pengujian lagi untuk domain yang ketiga #dig www.linux.or.id
Gambar 34
Pengujian domain ketiga www.linux.or.id
  • Lakukan pengujian domain pertama di komputer client, untuk konfigurasi DHCP silakan klik disini
Gambar 35
Pengujian di komputer client 192.168.1.1 (www.purnama.com)
  • Lakukan pengujian kembali untuk domain yang kedua
Ganbar 36Pengujian di komputer client 192.168.1.2 (www.purnamalabs.com)
  • Lakukan pengujian kembali untuk domain yang ketiga
Gambar 37Pengujian di komputer client 192.168.1.3 (www.linux.or.id)
Sentuhan akhir, jika komputer di restart maka secara otomatis konfigurasi virtual ip akan nonaktif dan kita harus mengaktifkan kembali dengan perintah ifup eth0, ifup eth0:0, ifup eth0:1, ( lihat Gambar 3 ). Berikut ini tips supaya perintah ifup diload otomatis pada saat komputer start-up :
  • Edit file rc.local, #mcedit rc.local
Gambar 38
  • Tambahkan syntax ifup eth0, ifup eth0:0 dan ifup eth0:1
Gambar 39
  • Selesai
Read More